Go-Ngantor Edisi 30 November 2016

Gowes Ngagembol kali ini saya bersama sepeda Vintage Federal aspal alias asli tapi palsu hehehe.

Setelah dini harinya diguyur hujau Alhamdulillah setelah Subuh cuaca menjadi sejuk, setidaknya persiapan semalam tidak mubajir dimana baju sudah dipacking biar paginya langsung berangkat.

Perjalanan menuju kantor seperti biasa seperti kisah sebelumnya disini dan disini, yang jelas kalau pakai vintage punya sensansi sendiri karena gembolan kanan kiri berasa mau toruing hahaha, tapi memang saya lebih nyaman jika barang bawaan gembol disepeda.

Yang sedikit mau saya ceritakan adalah perjalanan pulangnya, jika berangkat menuju kantor ngos-ngosan nanjak maka pulangnya adalah bonus luar biasa berasa dapat paket internetan 50 giga buat 5 bulan hahaha, memang dari kantor ke Cadasari sedikit nanjak tapi setelah itu hemat kayuhan s karena bawaan beban dibelakang serasa mendorong nambah kecepatan ketika turunan.

Dari cadasari sampai Baros memang bisa dibilang bonus habis, walau dari baros ke palima ada 2 tanjakan walau ga seberapa tapi suka nyesek sendiri alias tanggung amat nanjaknya.

Namun beberapa hal yang musti diwaspadain dari Bike to Home kemaren adalah tingkah laku oknum pengendara motor yang makin hari makin kebangetan kebiasaan memotong jalur atau lawan arus sudah menjadi hal biasa, beberapa kali saya sengaja jalan agak pinggir ternyata mereka ga mau ngalah karena merasa benar dan terpaksa sedikit melebar ketengah jadinya memberi jalan buat para Koruptor jalanan ini.

Yang paling nyesek buat saya ketika sebelum belokan samsat lama serang yang menuju arah rumah dimana ada mobil berhenti ternyata ada oknum yang sengaja lawan arus terus maksa masuk lewatin mobil yang berhenti otomatis saya harus melabar ke tengah jalan dan dengan sedikit kesal saya pelototin ternyata oknum satu ini malah melototin juga, kesel... akhirnya keluar kata binatang dari mulut saya ini.

Sepertinya kebiasaan melawan arus sudah jadi hal yang benar buat para koruptor jalanan ini, salah tapi merasa bener sudah gitu rata-rata tidak memakai helm sebagai pengaman, entah karena faktor tidak ada polisi atau memang sudah jadi watak oknum ini tapi saya berharap pihak terkait bisa dengan segera menertibkan prilaku koruptor jalanan ini.

Jalan umum memang benar milik umum tapi tetap mengikuti aturannya.

Salam.

Sekilas Tentang Sejarah Sepeda Federal

" Ngobrol bareng mantan Head of Product Develompent PT Federal Cycle Mustika (FCM) Fachri Ismawan, 25 Januari 2016 "

FCM sudah tidak produksi pada tahun 96 dan bubar tahun 97, dan pabrik diminta oleh Federal Motor untuk dijadikan pabrik perakitan motor.

Tutupnya FCM dikarenakan isu dumping oleh Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), dimana FCM dianggap menjual sepeda di luar Indonesia lebih murah daripada di dalam negeri. Namun kejadian sebenarnya mengapa bisa menjual dengan murah karena parts mendapat fasilitas bebas bea masuk dengan catatan sepeda2 hasil produksi untuk diekspor kembali. Selain itu karena ada beberapa sepeda Federal tipe hi-endnya seperti Competition memang harganya lebih tinggi dibanding sepeda yang diexport ke Eropa yang memang spesifikasinya di bawah Competition.
(Red: MEE akhirnya mencabut isu dumping dan FCM dinyatakan tidak melakukan politik tersebut pada tahun 2004)
Kemungkinan langkah MEE tersebut tidak lebih untuk memproteksi produksi sepeda mereka (misal; Belanda dan Inggris, dll). Selain Indonesia, Taiwan juga yg terkena sanksi dumping MEE, tapi mereka berhasil bertahan.

Kebetulan bisnis motor Indonesia mulai membaik saat itu. Untuk mempercepat produksi motor, maka bisnis sepeda dialihkan modal dan tempat perakitannya. Karena konsep pabrik sepeda Federal mirip dengan pabrik motor yang menggunakan ban berjalan untuk proses assemblingnya.

Saat itu produksi sepeda Federal (sebelum tutup) mencapai lebih dari 500.000 unit/bulan. Sedang untuk bersaing di lokal, FCM menghadapi kendala dengan produksi sepeda rumahan yang menjamur dan meniru sepeda produksi FCM. Itu sebabnya sticker hologram dipasang juga penggunaan serial number, untuk menjamin keaslian Federal.
Saat itu ada sepeda Federal yg bukan produksi FCM.

FCM memiliki 2 hal sebagai kunci pembuatan sepeda. Pertama, pengelasan dan kedua, pengecatan. Las yang digunakan lebih kuat dari pengelasan motor, dengan las argon tig, yg dikerjakan secara handmade. Cat dilakukan dengan 4-5 tahap, cat dasar-cat tambahan-cat utama-decal-coating. Dan proses cat Federal adalah murni didesain oleh kita sendiri.

Pengkodean dari tipe Federal cara membacanya begini, misal FMG 12 CX, artinya Federal-MTB-Gents grade1 tahun92 Chromoly-Oversize. Grade semakin kecil angka semakin bagus spesifikasinya.

FCM juga membuat Kuwahara, misal; M4.5, M4.0, M3.5. Kita juga membuat seri2 Federal dan Kuwahara yg hanya untuk pameran, seperti di Taiwan (Taipei Cycle Show), Jepang (Tokyo Cycle Show), Los Angeles. Dan tipe2 tsb khusus ekspor. M4.5 sebenarnya bukan untuk lokal, tp sisa ekspor. Kami mengenal istilah LE (Limited Edition), tapi bukan LE karena edisi terbatas, melainkan sisa ekspor yg disesuaikan dan dijual dipasar lokal. M3.5-(correction: M3.5/4.5) tubing dari Jepang tp dilas di Indonesia, sedang M4.5-(correction: Puma) fullframe dari Jepang -- [editing due to correction of missing information from the voice record of the interview], keduanya berbahan chromoly. Dan kita sudah bisa mengelas chromoly.

Warna2 cat Federal/Kuwahara produksi FCM dirancang oleh kita sendiri dengan menggunakan spraygun yg memang khusus untuk menciptakan warna dan corak berbedabeda tersebut. Ujung seatstay Kuwahara yang ber-lugs dan menjadi satu dengan seatpin, tidak dimiliki oleh Federal. Dan beberapa tipe Federal yg menggunakan system tsb berarti lugsnya berasal dari Kuwahara-Jepang dan disambung di Indonesia.

Frame Federal lain yang juga diimpor seperti frame2 alumunium. Kadang FCM overstock dalam hal decal atau frame, maka dibuatlah LE (lihat Limited Edition), dgn cara menggunakan stock yg ada.
Hal unik dari lambang F yg segitiga, adalah panjang kiri dan kanan tidak sama. Di desain oleh Pak Erliansjah (R&D Federal Motor saat itu). Dan masalah tidak sama panjang itu tidak disengaja. Lalu saya ikut mendesain lambang F berbayang dan sebagian besar decal di tahun2 berikutnya, termasuk Cycle 2000 CAD Technology, decals seri Cat (Stray Cat, Street Cat, Wild Cat, Bob Cat, Tom Cat, dll), seri Gunung (Alpenz Peak, Mt. Everest, dll) , dan saat itu hanya menggunakan rugos, manual. Termasuk tulisan Biometric dan Biocontour di saddle sepeda.

Dalam mendesain Federal, tim saat itu antara lain: Miki Utomo, Teddy Murdianto, Saktioso Onang, Ngatiyo, dan lain-lain.

Frame Panther adalah milik Kuwahara dgn ciri khasnya di ujung seatstay runcing dan melengkung dan ada huruf K. Frame Panther memiliki ciri khas MTB jaman dulu yg ber-lugs. Dimana dianggap kurang kuat, oleh sebab itu produksi tahun2 kemudian menggunakan sistem las.

Makino (orang Jepang) adalah staf Kuwahara yg terlibat pada produksi FCM, di jalan Pegangsaan-Kelapa Gading (saat ini digunakan untuk asembling Honda motor). Dan mantan pegawai FCM saat ini banyak yg bekerja di Honda motor.

Pak Andi Hendradi adalah pimpinan proyek sepeda kala itu (thn 90). Dan menjadi Direktur Teknik FCM. Direktur Keuangan, HRD, dan Purchasingnya Bing Daniel Basuki. President Direkturnya Koosnadi Dharmawan.

Kala itu saingan Federal hanya Inserasena, Polygon dan Wimcycle. Tp mereka bermain di sepeda mini, balap dan jengki. Federal yang mengawali jenis MTB, yg akhirnya orang menyebut MTB sebagai Federal.

Proyek Federal diawali dengan situasi krisis moneter tahun 86an. Saat itu jajaran manajemen Astra mencari peluang ekspor. Ada yg sepeda, payung, panci, sepatu (Nike). Dan trend di Eropa cukup tinggi, dan terealisasilah sepeda Federal.

Cerita tentang Presiden Suharto, waktu itu beliau memesan sepeda tandem di PD Mini untuk Haornas. Tp berakibat fatal, karena frame tandem tsb patah. Tahun berikutnya Federal yg diminta untuk membuat. Akhirnya impor dari Kuwahara karena kita belum punya teknologinya. Jadilah tandem chromoly. Bersama tandem ada 20an sepeda MTB yg dikirim ke Istana.
SN diketrik setelah jadi frame. Ada di bottom bracket dan di seattube.
Produksi menggunakan sistem line yg awalnya membagi menjadi perakitan tubing depan dan belakang, yg lalu disatukan.

Perbedaan atribut pada frame sangat memungkinkan karena suatu hal, yg akhirnya disepakati untuk merubah frame tsb dan dijadikan tipe lain. Hal ini kadang terjadi (red: belakangan kadang membuat bingung saat ini).
Frame2 di gudang saat tutup dilakukan pelelangan.

Impor alumunium melalui importir bernama Garuda di Taiwan. Kita hanya meminta jenis frame dan tidak peduli dari pabrik mana, alumunium tsb dari Jepang dan Taiwan. Saat itu kita tidak bisa bikin alumunium.

Kita waktu itu punya project frame untuk permintaan luar yg akhirnya tidak jalan. Saya dibawah pak Miki Utomo dan belajar sama beliau. Beliau keluar tahun 93/94. Dibawah saya ada; pematung lulusan IKJ Tedi Murdianto, dan ahli listrik lulusan Seni Rupa ITB Saktioso Onang. Dan ahli cat Pak Ngatiyo.

Decal dibuat di Sumber Agung, di Cipinang. Tubing dari Sri Rejeki dan ISTW (Indonesia Steel Tube Work). Tubing dibuat dari plat yang dibentuk menjadi tubing (oleh Sri Rejeki). Kecuali Chromoly dari Tange, Jepang.

Merek Federal di jual ke Yunani. Brand lain buatan FCM Minerva. Strongman Taiwan yg menyalurkan penjualan sepeda buatan FCM, ke Eropa, Amerika, dll. Ada juga merek Opus, Kuwahara, MuddyFox (Amerika), Townsend, Schwinn, Matra, Target dll. Matra merek Eropa.
Federal tidak membuat sepeda untuk atlit secara khusus (ukuran), mungkin hanya unit jadi dan itupun dihandle marketing.

Federal juga membuat sepeda bermotor dan listrik sebagai project yg tidak jalan, juga kursi roda bermotor listrik.

Fork kebanyakan dari Tange.

Tipe paling laku adalah City Cat. Awalnya Street Cat, lalu kita buat produk dibawah Street Cat dgn pembedaan komponen, yaitu City Cat sebagai produk sisipan. Seperti Tomcat dan Bobcat. Hadiah2 selalu mengambil dari produk jadi, jadi tidak ada produk khusus hadiah.

Alpenz Peak adalah produk grade tertinggi yg dibuat sendiri oleh FCM, walau produk prestigenya adalah Competition alumunium. Compe alumunium adalah produk tahun berikutnya dari yg chromoly (tubing Kuwahara dan dilas di Indonesia).

Decal pink dibuat untuk edisi pameran. Dan decal impor dari Taiwan adalah yg jenis stiker air, spt yg dipakai di Compe alumunium.

Produksi FCM ada yg groupset dan ada yg campuran. Tapi intinya FCM maunya fullset. Kita paling tinggi memakai LX. Untuk menekan harga kita gunakan campuran tp atas rekomendasi Shimano, yg mana dicampur dengan yg tipe apa. Tp komponen sepeda FCM selalu bisa menerima chainline miring sekalipun. Dgn kata lain hanya rem yg biasanya dibedakan.

Merek Federal secara legal masih dimiliki oleh Federal Astra, dan masih berbadan hukum dan melaporkan pajak.

Sepeda Paimo adalah sepeda Federal yg dibuat secara khusus. Khususnya adalah dilas, dicat oleh orang2 pilihan (baca: ahli dibidangnya). Tubing dari Tange. Karena FCM memang memiliki divisi sepeda untuk pesanan khusus. Beda dengan tipe yg sama yg dibuat secara massal.

Lebar setang Federal rata2 52cm dan rake-nya mengambil jalan tengah supaya tetap stabil. Tes yg dilakukan saat itu adalah dengan melakukan gowes dgn kecepatan tertentu lalu melepas tangan, dan harus bisa melaju tanpa pegangan tangan hingga sekian meter.

Sebuah sepeda dibuat dalam waktu 2 hari (dari tubing hingga sepeda), dan perhari bisa dibuat lebih dari seribu.

Federal juga menggunakan internal gear untuk sepeda jenis touring.

Federal edisi terakhir memiliki bobot yg cukup berat (yg tubingnya gepeng), karena memakai besi biasa.

Pengetesan vibrasi frame dilakukan hingga 1juta kali dan sejauh tes diadakan tidak terjadi apa2 dengan frame2 Federal.

Frame2 Federal tidak mendapat treatment khusus untuk anti karat.

Ban Deli-Medan juga Gajah Tunggal dan IRC. Rim Araya yg alumunium dari Jepang. Pedal/saddle Xerama-Tangerang (lisensi Taiwan) kerja sama dengan Marwi-Jerman. Tulisan di saddle bio-contour, bio-metric, Federal, dan Aeroglide desain FCM.

Sepeda pameran bahkan menggunakan komponen XTR.

Panther dan Puma adalah high-end awal2. Setelah itu yg nama gunung yg high-end dan yg cat (kucing) untuk middle-low.

SN dibuat dengan pahat press bukan grafir.

- SEKIAN -

Oleh: Bay Ismoyo, Sakri dan Hari Br (Sumber)

Go-Ngantor Edisi 23 November 2016

Rehat 3 hari setelah mengikuti Milad#2 S.C.A.M cukupe mengembalikan kebugaran stamina, dan seperti biasa Rabu adalah jatah saya menggunakan sepeda menuju Kantor.

Sedikit bermalas-malasan ketika mau berangkat akan tetapi ketika melihat cuaca pagi yang sejuk nan cerah rasanya menyesal kalau sampai gagal Bike To Work. Rencana keberangkatan sih pukul 06.00 tapi molor 5 menit jadi 06.05, setelah persiapan pamit kepada istri tercinta dan anak-anak langsung berangkat.

Jatah hari ini saya menunggangi Sepeda MTB Forward dengan pertimbangan kalau sorenya hujan masih bisa nerobos karena faktor ban dan pengereman yang dirasa lebih aman pada kondisi hujan jika harus bawa sepeda Federal. Terasa udah begitu segar karena sepertinya dinihari ada hujan turun, Alhamdulillah kalau sudah jalan semangat langsung membara.

Seperti biasa sambutan tanjakan ringan menuju Palima membuat pemanasan di kaki menjadi lebih nyaman dan otot mulai menyesuaikan walau agak sedikit kaget karena tidak pemanasan ditempat. Dari Palima menuju Baros adalah rute mengasyikkan ada turunan sediikit dan tanjakan sepanjang hampir 200 meter menyambut pagi yang cerah ... biasanya tanjakan ini rumusnya adalah 2x5/2x4/2x3 biasanya 3x2 tapi rumus ini kasihan rantai sedikit terbebani.

Lewat pasar baros bisa melemaskan sedikit otot setelah tanjakan sempet diklaksonin oleh pengendara mobil yang ternyata adalah sahabat gowes juga yaitu Kang Atoey, ga merhatiin maklum namanya gowes sendiri suka lebih fokus apalagi mau ketemua jalan yang ga kerasa nanjak diem-diem.

Selepas SMP Baros perlahan tapi pasti jalanan mulai menanjak biasa formula yang saya gunakan 2x5/2x4 ata 3x4, walau sedikit kesal dengan supir angkut yang maksa muter balik padahal jalanan sedang ramai. Tanjakan Baros memang memberikan memang memberikan sensasi tersendiri, buat latihan ritme uphil disini cocok apalagi itungannya dari sebelum Baros.

Setelah lewat tanjakan Baros semua berjalan lancar dan gowes bisa sedikit dikebut dan Alhamdulillah sampai kantor jam 07.16 dengan waktu tempuh 1:11:09 total jarak tempuh 21,91 Km.

Memilih Ukuran Ban Sepeda

Bersepeda akan terasa nyaman ketika kita tepat dalam pemilihan komponen sepeda diantaranya adalah ban sepeda. Ban sepeda sendiri dikenal ada dua jenis yaitu untuk trek offroad dan onroad selain itu ban sepeda juga dilihat dari ukurannya, jenis pull/batikan/kembangan serta bahan ban.

Semakin kecil ukuran ban tentunya akan semakin ringan ketika mengayuhnya akan tetapi trek yang dilalui hanya jalan berkontur aspal, dan semakin lebar tentunya memberikan keamanan dan kenyamanan tersendiri sekalipun trek yang dilibas adalah trek tanah yang basah.

Berkembang teknologi jenis ban dengan kembangan/pull/batik dengan tonjolan sedang paling banyak dipakai karena bisa dipakai dijalan aspal maupun kontur tanah (XC), namun akan lebih bijak untuk penggunaan ban tetap menyesuaikan trek yang akan dilalui.

Beberapa merk ban memberikan pilihan yang banyak selain ukuran juga kembangannya, dari segi harga ban bisa kita dapatkan dengan harga cukup murah yaitu kisaran 35 ribu dan paling mahal bisa diatas 500 ribuan. Rentang harga ini menunjukkan semakin mahal ban sepeda semakin menunjukkan peruntukan ban sepedanya itu sendiri serta kualitas bahannya tapi bukan berarti ban dengan harga murah kualitasnya murahan, hal itu tidak terbukti karena penulis sendiri untuk kegiatan B2W menggunakan ban luar sepeda dengan harga 40 ribuan dan cukup mumpuni di trek ngaspal.

Yang sering bermain sepeda jenis All Mountain atau Downhill tentunya akan memilih jenis sepeda ukuran diatas 2.25 karena trek yang dilalui membutuhkan kestabilan pada saat kecepatan tinggi selain itu ukuran lebar ban yang besar memberikan keamanan cengkraman pada saat ban menapak ditanah disaat terjadi jumping atau pada saat turunan dengan kecepatan tinggi.

Jika kelas bermain sepeda kita XC maka ukuran ban 1,75 - 2.25 adalah rentang ukuran yang disarankan. Dan jika kita bersepeda lebih memilih ngaspal seperti B2W atau Touring maka pilihan ban 1,25 - 1,90 adalah rentang yang disarankan.

Ukuran sepeda yang paling sering dipakai oleh goweser saat ini adalah ukuran 2.10 - 2.25.

Ada kecenderungan memilih ban sepeda lebih ke gaya buat sepedanya, terkesan semakin besar ban maka sepeda semakin keren, memang betul kalau untuk tampilan tapi kalau salah dalam penggunaan dan jenis trek yang dilalui yang ada malah tenaga kita cepat terkuras, contoh jika memang kondisi trek kita dominasi sebagian besar aspal tak ada salahnya menggunakan ban sepeda full tanpa kembangan atau yang ada kembangan dipinggirnya atau full ada kembangan tapi dibagian tengah tidak terlalu menonjol (contoh Maxxis Crossmark).

Jadi bijaklah dalam memilih ban sepeda jangan terbawa arus, sesuaikan dengan budget yang ada

Beberapa merk ban  sepeda yang direkomendasikan adalah :

- Maxxis
- CST
- Kenda
- WTB
- Pannacer
- Michelin
- dan lainnya.
Keterangan Foto :

- Sepeda jenis Federal dengan menggunakan Ban CST Traveller ukuran 26-1.90 dengan jarak tempuh hampir 87 k.

(Omiyan)

Persaudaraan di Milad S.C.A.M #2

Perhelatan Milad S.C.A.M #2 yang dilaksanakan pada tanggal 19 Nopember 2016 berjalan sukses, peserta yang hadir tidak hanya dari wilayah terdekat seperti Serang, Cilegon, Anyer, dan Merak akan tetapi dihadiri oleh komunitas dari kota lain yaitu Ciruas, Rangkasbitung, Pandeglang, Jakarta, Depok, Bekasi dan terjauh adalah dari lampung yaitu kehadiran temen-temen dari Komunitas Pecinta Federal Lampung (Pedal) dengan perkiraan goweser yang hadir hampir 250-an, komunitas sepeda yang hadir di acara ini adalah GWS Depok, SXC2, Badak Gowesz, FedRabit, CBS (Ciruas Bycicle Sport) Pedal (Pecinta Federal Lampung), Kossera, Fiets Tirtayasa, TTB Jakarta, Gempur, WesGowes, Gober Depok, Sobat Gowes Bekasi, Gagas Serang, Bat45, FBC, SUXC, Warzhog04, BCC, NgapakBae, MBC Depok dan yang lainnya, dan komunitas yang paling banyak mengirimkan pasukannya adalah Gober Depok sebanyak 24 goweser yang diketuai oleh Ibu Nuke Hanawati.

S.C.A.M sendiri adalah sebuah wadah bagi komunitas-komunitas yang ada diwilayah Serang, Cilegon, Anyer, dan Merak bukan sebagai komunitas baru tapi sebagai tempat berkumpunya para goweser dalam kegiatan bersepeda sekaligus sebagai ajang bersilaturahim antar komunitas. 

Trek/rute yang dihadirkan dalam Milad S.C.A.M #2 terdapat dua rute yaitu rute Onroad dan Offroad dengan tujuan utama adalah rumah hutan Cidampit, masing-masing mempunyai keunikan tersendiri dan mempunyai medan yang menantang. Bagi yang menyukai trek tanah (single trek) maka pilihan trek offroad akan sangat tepat karena kita akan disuguni pemandangan hutan cidampit walau dibeberapa tempat trek cukup licin karena malamnya diguyur hujan cukup deras. Sedangkan bagi penyuka Uphill maka pilihan trek onroad sangat pas karena kita akan disuguhi jalan aspal mulus terkadang berbatu serta turunan dan tanjakan yang cukup menguras tenaga serta pemandangan yang indah dan finalnya adalah tanjakan 45 sebagai idolanya. 

Keberangkatan dimulai pada pada pukul 7.30 WIB yang diawali oleh sambutan dari Kang Ola untuk keberangkatan yang melalui jalur Offroad dan untuk peserta jalur Onroad berangkat pada pukul 7.40 WIB. 

Penulis sendiri mengikuti acara ini melalui trek Onroad bisa dibilang kangen dengan tanjakan 45 yang hampir 4 tahun tidak pernah dilalui. Tanjakan 45 puncak ketinggianya sekitar 181 mdpl, tetapi karena perjalanan peserta sebelumnya dari trek rendah dan perlahan jalur tanjakan dengan model  sedikit melingkar maka jarak tempuh menuju puncak yang hanya 1,3 km  dapat dipastikan cukup menguras tenaga. Beberapa goweser harus menuntun sepedanya dan beberapa lainnya berhasil melewati tanjakan tersebut.

Acara puncak dari  Milad S.C.A.M #2 dilaksanakan di Rumah Hutan Cidampit, sebuah tempat yang awalnya tempat peristirahatan bagi pemiliknya kini menjadi sebuah wahana wisata alam untuk berkemping atau menjadi tujuan bersepeda dengan sebelumnya melalui hutan atau jalan lain untum mencapainya.

Kegembiraan dalam acara tersebut makin terasa ketika semua peserta finish dengan selamat dan dilanjutkan dengan  sambutan dari Senior S.C.A.M Pak Medy Oslo, yang dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan makan bersama.

Salah satu catatan unik dari Milad S.C.A.M #2 adalah jumlah dan wilayah peserta yang hadir, dimana pada Milad S.C.A.M #1 hanya dari kota terdekat untuk milad kali ini lebih banyak yang hadir dari perkiraan yang sebelumnya di prediksi hanya 150 peserta. Selain itu karena dua jalur tempuh jenis sepeda yang hadir lebih variatif selain model MTB ada juga peserta yang membaca sepeda lipat, sepeda balap dan sepeda touring (Federal/Surly).

Buat yang penasaran dengan foto-foto kegiatan Milad S.C.A.M #2 silakan klik disini.

Jangan lupa Like FanPagenya ya! dan Share Beritanya.

(Omiyan)

Go-Ngantor Edisi 16 November 2016

Kegiatan Bike To Work Serang-Pandeglang kembali saya lakukan setelah seminggu harus menormalkan kembali kondisi tubuh yang sempat dilanda tidak enak badan dan batuk (baca : manja).

Kali ini yang menemani saya adalah Federal Coret alias Federal KW hehehe entah kenapa sepeda ini saya sangat suka entah dari geometrinya yang bikin nyaman, walau dengan GS yang saya juga tidak tahu dan sedikit menambah kenyamanan dengan mengganti sprocket menjadi model megarange 7 speed walau crank masih dengan 48T.

Kegiatan B2W saya selalu diistilahkan dengan Go-Ngantor singkatan dari Gowes Ngagembol Ka Kantor, bukan sengaja gaya-gayaan atau gimana tapi memang saya suka dengan model gini jika ke kantor karena beban baju saya taruh di rak belakang bukan di punggung yang seringkali bikin pegel leher.

Seperti biasa saya berangkat jam 6 pagi setelah melahap sarapan yang disediakan oleh Ratunya anak-anak.

Kalau buat yang pertama kali B2w dengan arah yang sama mungkin akan menganggap ini adalah neraka haha, kenapa saya bilang neraka karena dari arah rumah saya (dalung) menuju Palima sedikit dimanja dengan tanjakan halus yang sedikit membuat keringat keluar, setelah dari Palima menuju Baros mulai kita akan menemukan 2 tanjakan yang cukup membuat keringat keluar lagi tapi disinilah asyiknya karena kita berusaha mengatur tempo kecepatan.

Selepas Baros kita akan disuguhi jalanan tipuan alias nanjaknya ga kerasa alias diam-diam kok nanjak, jalanan akan semakin terasa ketika kita mulai melewati durian jatuhan H. Arif sampai dengan Cadasari disitulah klimaksnya tanjakan yang menjadi nilai lebihnya, selepas Cadasari bonus jalan lurus dan sedikit turun.

Hari ini Alhamdulillah tidak ketemu dengan angkot yang nakal semua lancar walau kembali tubuh kaget setelah seminggu ga gowes.

Dan sampai dengan saat ini saya masih single lho kalau b2w ke Kantor .... entah kenapa?

Total jarak tempuh Serang-Pandeglang tanggal 16/11/2016 adalah 21,63 Km dengan waktu tempuh 1:16:31 Average 16,965km/k

Salam.

Insert Foto : bukan yang dipakai pagi ini :D

SXC2 Dari XC ke Downhill

Salah satu komunitas yang terbilang lama yang ada di serang adalah Serang X-Country Community, sebuah komunitas yang lahir dari para pekerja kantoran penyuka sepeda yang biasanya memanfaatkan libur Sabtu dan Minggu untuk bersepeda.

Diawali oleh Mas Dwi, Pak Subandono, Pak Hasyim, Pak Agus dan Pak Dida yang kesemuanya adalah pegawai yang terbiasa PP Serang-Jakarta, sehingga untuk mengisi kejenuhan setelah bekerja mereka berkumpul untuk menikmati libur dengan cara bersepeda.

Tempat berkumpul tidak resminya adalah di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serang, seiring waktu dengan mengajak teman kantor teman tetangga akhirnya dari berlima sehingga mencapai 30 orang dan kesemuanya adalah pekerja ada yang bekerja di Serang, Tangerang dan Cilegon. Karena adanya kesamaan visi akhirnya setelah sekian lama terbentuklah nama SXC2 jika tidak salah terbentuk pada tahun 2009. 

Trek yang biasa dilalui komunitas ini beragam namun dikategorikan SXC2 dan bisa dibilang wilayah Serang, Cilegon dan Pandeglang sudah di jamah semua.

Seiring waktu dan kesibukan dari anggotanya jumlah anggota yang masih konsisten mulai menyusut akan tetapi dalam beberapa waktu atau event anggota lainnya masih bisa menyempatkan untuk tetap gowes bareng.

Di tahun 2015 mulai sedikit banyak mengalami perubahan yang biasa mengarungi jalan/tanah berbatu menanjak komunitas ini mulai menggemari trek downhill yang tentunya lebih mengacu ke adrenalin dan dan hal ini menjadi virus ke anggota lainnya terutama perubahan jenis sepeda yang biasa ditungganginya.

Saat ini anggota yang masih aktif diantaranya Kang Roney, Pak Widodo, Pak Dida Pasha, Abah Yoppie, Pak Ai, Pak Didit dan Kang Ola ditambah Kang Haji Nuryadin plus Akang Lekong Darman Slank.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang kisah perjalan gowes mereka cek di webnya sepedaan.com atau Facebook.

Aplikasi 4Free Health Check

Chek kesehatan adalah hal yang diharuskan guna mengetahui kondisi tubuh kita baik yang hobi berolahraga maupun tidak. Selain mengunjungi dokter atau tempat-tempat Medical Check up seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi khususnya bagi pengguna Handphone Android kini sudah tersedia sebuah aplikasi untuk mengecek tekanan darah, jantung, oksygen, mata serta kondisi emosi kita yang bernama 4Free Health Check.

Aplikasi tersebut bisa kita dapatkan gratis walau tidak selengkap versi berbayarnya tapi cukup memenuhi kebutuhan gunan mengecek kondisi tubuh kita misal tekanan darah kita.

Dapat diunduh di Playstore penggunaanya yang cukup mudah, setelah aplikasi terunduh nantinya kita diintruksikan untuk meletakan salah satu ujung jari tangan kita tepat dikamera belakang sedangkan jari tangan lainnya menyentuh layar handphone dan tunggu sejenak aplikasi akan berjalan mendeteksi kondisi tubuh kita.

Walau untuk kebenarannya tidak 100% tapi dari beberapa hal percobaan yang dilakukan adalah sebelum dan sesudah berolahraga tertera perbedaan yang cukup mencolok dimana tekanan darah, dan detak jantung menjadi lebih tinggi dibanding sebelum berolahraga.

Di aplikasi ini juga kita bisa mengetahui kondisi/kapasitas udara diparu-paru kita dengan memilih menu Lung Capacity selanjutnya kita diintruksikan untuk meniup lubang suara handphone maka dilayar akan muncul grafik kondisi udara dalam paru-paru kita.

Penasaran silakan unduh dan rasakan manfaatnya.

Bukit Panyaweuyan Primadona Baru Trek Sepeda Di Majalengka

Majalengka yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan, Ciamis, Cirebon dan Sumedang ternyata menyimpan trek atau jalur bagi penggila bersepeda gunung.

Walau bersuhu sedikit agak panas dikotanya bukan berarti tidak ada daerah perbukitan diwilayah tersebut, karena Majalengka posisinya berada di kaki gunung Ciremai (cereme) salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat.

Selain terkenal dengan produksi genteng Jatiwangi ternyata Salah satu trek yang sedang menjadi primadona para goweser ada di kota Majalengka yaitu tepatnya di Panyaweuyan Kecamatan Argapura, Majalengka.

Beberapa lokasi di kecamatan Argapura berbentuk bukit dengan ketinggian 400-1000 mdpl, dengan kemiringan tanah sampai 40% tentunya kawasan ini menjadi kawasan yang sangat cocok untuk dijadikan perkebunan dan pertanian, dengan kontur tanah terasering membuat keindahan begitu terlihat dikala pagi dan sore hari.

 Adanya jalan stapak atau istilah lainnya single trek diantara perbukitan tersebut justru menjadi daya tarik sendiri bagi penikmat sepeda untuk menjajal trek ini. Selain itu lokasi bukit Panyaweuyan ini cukup dekat dengan destinasi wisata air terjun Muara Jaya yang tentunya bisa menjadi target finish dalam bersepeda.

Lalu jenis sepeda apa saja yang cocok buat mencicipi jalur ini, dari beberapa informasi yang didapat trek ini masih bisa dijajal dengan sepeda MTB model Hard trail akan tetapi lebih bagusnya jika sepedanya adalah bertype double suspensi atau fullsus tapi ingat tidak perlu Sepeda Downhill yang bertype All Mountain sudah sangat cukup.

Namun yang harus tetap diperhatikan adalah jangan sampai kegiatan bersepeda dapat merusak tanaman yang dilewati jadi tetap menjaga kelestarian yang ada disekitarnya.

Sumber Tulisan :

1. Berbagai tulisan di google
2. Fhoto : http://www.wisatajabar.com/

Badak Gowesz Membudayakan Sepeda Di Kota Pandeglang

Mengajak orang untuk bersepeda tidak semudah angan-angan, ada yang bersepeda hanya sekedar ikut-ikutan ada juga yang bersepeda memang hoby dan dijadikan sebagai gaya hidup.

Kabupaten Pandeglang adalah sebuah kota kecil di Provinsi Banten, mungkin tidak begitu dikenal kalau orang bepergian ke Banten dan tahunya mungkin hanya tempat wisata di daerah Labuan yang notabene masih masuk wilayah Kab. Pandeglang.

Walau kecil kotanya tapi Kabupaten Pandeglang termasuk yang bercuaca adem walau ga bisa diibilang dingin, tapi jika dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya di Provinsi Banten maka buat yang suka daerah pegunungan maka Pandeglang lah kotanya.

Maka dengan kondisi wilayah yang terdapat pegunungan maka buat pecinta sepeda gunung, Pandeglang adalah tempat yang sangat mengasyikan.

Keinginan untuk membudayakan kegiatan bersepeda muncul dari seorang goweser yang bernama Agus Rukhdiana atau biasa dikenal Akang Atoey. Dengan tingginya keinginan agar masyarakat Pandeglang bersepeda, melalui media sosial Akang Atoey mencoba mengajak para penikmat sepeda agar kegiatan bersepedanya dapat tersatukan dalam satu wadah dan akhirnya terbentuklah Pandeglang Bycle Club yang terbentu pada tanggal 26 Februari 2011 dan tempat mereka berkumpul adalah di alun-alun kota Pandeglang.

Walau sudah terbentuk komunitasnya akan tetapi untuk mengajak orang bergabung atau sekedar berkumpul dan gowes bareng ternyata tidaklah mudah akan tetapi karena pantang menyerah dari Akang Atoey dan beberapa temannya akhirnya mulailah goweser yang mulai gowes bareng setiap minggunya.Dan akhirnya untuk memudahkan dan membumikan kegiatan bersepeda di Kota Pandeglang nama Pandeglang bycle Club berubah nama menjadi Badak Gowez pada tanggal 1 Juni 2011.

Ada sebuah alasan kenapa menggunakan nama Badak karena Pandeglang adalah Kota Badak dimana Badak bercula adalah satu-satunya yang ada di ujung kulon Pandeglang.

Untuk Terus mensosialisasikan gowes ke Masyarakat digunakan media Facebook, WordPress dan Youtube.

Akhirnya beberapa media Surat Kabar banten memuat tentang Komunitas Sepeda di Kabupaten Pandeglang “Badak Gowesz”.

Bagi yang ingin mengenal dan join di Komunitas Badak Gowesz silakan buka grup Facebooknya disini.

Sumber Tulisan : https://badakgowesz.wordpress.com

Mengenal Komponen Sepeda

Tak kenal maka tak sayang, begitupun dengan sepeda yang kita punya alangkah baiknya kita mengenal beberapa istilah yang ada atau yang menempel di sepeda yang biasa kita tunggangi. Kenap harus tahu karena dengan begitu akan lebih memudahkan dalam perawatan atau ketika akan melakukan upgrade/ganti sparepart sepeda.

Terkadang ada kesalahan dalam memahami bagian mana saja yang menjadi penting ketika akan melakukan upgrade, maka untuk mempermudahnya berikut adalah beberapa penjelasannya :

Handle Bar
 
Istilah lainnya yang lebih popular adalah stang. Handle bar adalah kendali dari sepeda, kontrol gigi transmisi, rem depan-belakang terdapat di handle bar ini. Pilihlah handle bar yang sesuai dengan kebutuhan dan postur badan anda agar nyaman digunakan.
 
Top Tube
Adalah bagian dari frame/rangka sepeda bagian atas.  Sesuaikanlah ukuran frame dengan postur tubuh anda agar nyaman digunakan.

Down Tube
Termasuk bagian dari frame/rangka sepeda, melitang dari Head Set dan terhubung langsung dengan Top Tube Seat, Stay dan Rumah BB (Buttom Bracket).

Shifter
Grupsets (komponen) pemindah kontrol gigi tranmisi, berguna untuk menggerakan FD (Front Derailleur) dan RD (Rear Derailleur), Shifter yang telah beredar dipasaran saat ini telah mempunyai penggerak RD mencapai 9 – 10 speed, untuk Shifter FD biasanya hanya terdiri 2 – 3 speed.

Handgrip
Adalah pembungkus Handle Bar (stang) berbahan terbuat dari karet/tape. Handgrip yang baik adalah hangrip yang tidak terlalu tebal atau terlalu tipis karena sangat berpengaruh kenyamanan bersepeda. Aturlah Handgrip agar pas dengan ukuran stang dan tidak mudah berputar saat digunakan.

Brake Lever
Merupakan tuas Rem (depan-belakang) aturlah Brake Lever sesuai dengan kenyamaan anda ketika bersepeda, usahakan jari tangan dapat meraih dengan mudah Lever (tuas).

HeadSet
Termasuk bagian depan Frame yang didalamnya mempunyai bearing dan komponen lainnya yang berfungsi untuk menghubungkan Fork (suspensi) depan dengan Stem dan Handle Bar.

Stem
Adalah bagian kendali sepeda kita, berfungsi untuk menghubungkan Handle Bar, Headset dan Fork (suspensi) depan. Stem tersedia dalam beberapa ukuran untuk suspensi depan yang panjang (long travel) bentuk stem berbeda dengan stem standart. Jika anda merasa stem anda terlalu panjang, anda bisa menggantinya dengan ukuran stem yang pendek agar tiadak terlalu membungkuk dalam bersepeda.

Sadle
Adalah tempat duduk pengendara, untuk sepeda sepeda gunung berukuran lebih tebal dibandingkan dengan roadbike. Aturlah posisi Sadle supaya benar-benar lurus (horizontal), atur maju dan mundurnya Sadle usahakan tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan Hadle Bar. Posisi yang tidak tepat akan mengakibatkan tidak nyaman kitika bersepeda pada kasus serius mengakibatkan cidera pinggang.

Seat Post
Dudukan Sadle penghubung antara dengan frame/rangka sepeda, posisi vertikal sesuaikan dengan kenyamanan anda. Tips:cobalah naik sepeda pada posisi berhenti, luruskan kaki anda hingga benar-benar meraih pedal. Jika posisi kaki masih terlihat dan dirasa masih tidak lurus padahal posisi pedal sudah dibawah hal ini pertanda bahwa Seat Post anda kurang tinggi. Aturlah Seat Post hingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan anda.

Seat Stay
Merupakan bagian belakang frame. Untuk sepeda gunung dual suspension Seat Stay biasanya berupa swing arms (lengan ayun) terhubung dengan frame menggunakan suspensi belakang.

Pedals
Merupakan komponen memutar Buttom Bracket dan Crankset sehingga sepeda bisa bergerak (digerakan ketika kita mengayuh sepeda).

Crank Set
Adalah komponen lengan yang menghubungkan pedals dengan Chain Rings.

Chain Ring
Komponen tranmisi gigi depan (biasanya terdiri dari 2 -3 Chain Rings). Berfungsi  untuk menghubungkan rantai dengan Crankset.

Chain
Rantai. Merupakan komponen yang sangat vital fungsinya karena inilah yang bertugas menghubungkan Crankset Chain Ring dengan komponen Roda belakang, sehingga sepeda dapat melaju.

Idler Pulley
Adalah bagian dari Rear Derailleur (RD), yang berupa gir (gigi) kecil disertai tension (biasanya berupa per-pegas) yang berfungsi agar chain (rantai) tetep lurus dan tidak kendor.

Front Derailleur
Komponen vital pada sepeda gunung, berfungsi untuk mengatur pemindahan gigi depan (Chain Rings). Lebih dikenal dengan istilah FD, yang terhubung langsung dengan Shifter.

Rear Derailleur
Komponen vital pada sepeda gunung, berfungsi mengatur pemindahan gigi belakang. Lebih dikenal dengan istilah RD, terhubung langsung dengan Shifter.

Rims
Merupakan komponen Wheel set (roda) yang lebih dikenal dengan Velg (pelek) sepeda.

Tire
Ban. Terbuat dari karet, sesuaikanlah jenis dan ukuran ban dengan kebutuhan anda. Ukuran ban untuk jenis aspal (road) biasanya tapak kecil dan motif standart. Untuk ada yang menggemari off road atau bahkan downhill pilihlah jenis ban dengan tapak lebar dan motif khusus full off road.

Front Fork
adalah suspensi depan, Merupakan bagian sepeda yang berfungsi menghubungkan roda (whellset) depan dengan kemudi (Handle Bar). Fork yang beredar di pasaran tersedia berbagai jenis, merek dan ukuran. Sesuaikanlah jenis dan ukuran fork dengan kebutuhan anda, untuk medan aspal gunakan fork dengan panjang travel standart, sedangkan untuk penggemar downhill biasanya menggunakan travel yang panjang.

Master Diskbrake
Komponen Brake (rem), merupakan rumah bagi kampas rem. Komponen ini berfungsi untuk menjepit disk brake ketika kita melakukan pengereman.

DiskBrake
Cakram, berupa piringan terhubung langsung dengan wheelset baik depan atau belakang.

Spokes
Jari-jari Roda, menghubungkan Hub dengan Rims (pelek).

Hub
Terletak ditengah roda, disinilah jari-jari dan Rims (pelek) terhubung. Komponen didalamnya terdapat bearing (gotri).
 
Sumber :
 
1. Gambar : www.infobacan.com
2. Tulisan : http://belpinbike.blogspot.co.id/
 

9 Jalur Wisata Bersepeda di Kota Bandung

1. Punclut

Siapa yang tidak tahu Punclut? Kawasan yang terkenal akan hidangan khas Sundanya ini mempunyai jalur lintas sepeda yang cukup bervariasi. Jalanan yang terbentang sepanjang 5KM ini menghubungkan kawasan Ciumbuleuit hingga Lembang. Jalanan yang menanjak, menukik dan juga mempunyai turunan tajam ini cocok untuk Wargi Bandung yang baru menekuni hobi bersepeda

2. Jayagiri, Lembang

Rute ini diawali dengan tanjakan yang tidak akan membuat Wargi Bandung merasa bosan, karena di sekeliling jalan terdapat barisan pohon pinus yang membuat pemandangan gunung lebih terasa. Jika ingin mencoba Down Hill track, rute ini rasanya patut dicoba. Bagi pemula, disarankan menggunakan body protector karena akar-akar pohon yang timbul dari dalam tanah membuat para pengendara sepeda seringkali terjatuh.

3. Kiara Payung, Jatinangor

Jalur Kiara Payung terbilang cukup bagus. Dimulai dengan melintasi lahan Kina, perkebunan jagung milik penduduk, hutan bambu dan pinus, lalu diakhiri dengan perkampungan. Apabila Wargi Bandung ingin beristirahat, di sepanjang jalan menujuj bumi perkemahan Kiara Payung terdapat beberapa warung tenda yang menyediakan aneka makanan dan minuman ringan.

4. Caringin Tilu

Jalur sepeda yang satu ini didominasi oleh tanjakan dengan jalan aspal. Jalur yang berjarak 7 KM dari Saung Angklung Udjo ini terbilang cukup pendek. Sampai saat ini, jalur Cartil masih menjadi favorit Wargi Bandung, karena dapat tembus menuju Warung Bandrek, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda dan keluar dari Simpang Dago.

5. Warban (Warung Bandrek)

Warban atau Warung Bandrek menjadi tempat istirahat yang paling nge-hits dan paling sering dikunjungi oleh Wargi Bandung yang hobi bersepeda, terutama saat akhir pekan. Rute ini dimulai dari Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, lalu melewati berbagai tanjakan seperti tanjakan Pinus, dan Tanjakan “Putus Asa” yang membuat para pengendara sepeda putus asa karena tanjakannya yang begitu tinggi.

6. Cikole, Lembang

Di Cikole, terdapat 2 macam track, yang pertama AM (All Mountain) dan DM (Down Hill). Bagi pecinta down hill, jalur ini cocok untuk tempat berlatih. Hala rintang yang terdapat di jalur ini sangat bervariatif, dan sebagian besar didominasi oleh tanah, bebatuan kecil dengan variasi jalan besar dan single track. Trek AM tidak kalah serunya dengan DH. Trek sepanjang 16,5 KM ini terdiri dari 20% tanjakan, 10% dataran & 70% turunan.

7. Trek Tamiya

Palintang adalah nama sebuah kampung di Kecamatan Cilengkrang, BandungTimur yang berjarak kurang lebih 8 KM di utara Ujung Berung. Pada tahun 2007, jalur ini masih berupa bebatuan, tetapi sekarang sudah beraspal dan menjadi tempat favorit bagi para penggemar uphill dan offroad. Apabila diteruskan hingga utara Kampung Palintang, terdapat hamparan kebun Kina dan juga terdapat puncak Palintang yang merupakan titik start dari beberapa jalur offroad sepeda gunung.

8. Trek Palintang

Palintang adalah nama sebuah kampung di Kecamatan Cilengkrang, BandungTimur yang berjarak kurang lebih 8 KM di utara Ujung Berung. Pada tahun 2007, jalur ini masih berupa bebatuan, tetapi sekarang sudah beraspal dan menjadi tempat favorit bagi para penggemar uphill dan offroad. Apabila diteruskan hingga utara Kampung Palintang, terdapat hamparan kebun Kina dan juga terdapat puncak Palintang yang merupakan titik start dari beberapa jalur offroad sepeda gunung.

9. Oray Tapa

Oray Tapa merupakan Bumi Perkemahan yang terletak di Desa Mekar Manik, Kecamatan Cimenyan. Pemandangan di lokasi ini pun tidak kalah dengan Lembang. Bumi Perkemahan ini merupakan hutan dengan campuran pohon pinus dan pohon cemara. Meskipun tingkat kesulitannya masih dibawah Caringin Tilu, tetapi jalannya yang berliuk dan hampir seluruh lintasan berupa tanjakan cocok bagi Wargi Bandung pecinta AM (All Mountain).

Milad SCAM #2

SCAM bukanlah nam sebuah komunitas tapi merupakan sebuah gabungan atau Unifikasi dari goweser yang ada di wilayah Banten khususnya Serang, Cilegon, Anyer dan Merak sehingga dengan adanya Unifikasi tersebut informasi kegiatan atau perhelatan yang ada diwilayah tersebut dapat diikuti oleh semua goweser bahkan dari luar wilayahpun dapat mengikuti kegiatan tersebut.

Walau usianya yang masih sangat muda akan tetapi kegiatan yang sudah dilakukan sudah tak terhitung lagi, yang paling sukses adalah penyelenggaraan Tour D'Baduy yang diikuti hampir 300 peserta dari berbagai kota bahkan ada yang dari Manado.

Jelang Milad SCAM #2, kembali akan diadakan gelaran Gowes bareng dengan menyedian dua rute yaitu rute offroad dan onroad, dan bisa dibilang dua trek tersebut mempunyai tantangan tersendiri.

Khusus untuk penyuka uphill maka pilihan onroad lebih baik karena akan melewati tanjakan 45 yang cukup menguras tenaga...... Penasaran silakan info lebih lengkapnya disini.


Panduan Memilih Sepeda bagian I

Kalau bicara tentang sepeda tak akan ada habisnya, bersepeda adalah sebuah kegiatan olah raga yang hampir disukai oleh semua kalangan bahkan saat ini kegiatan bersepeda sudah mejadi gaya hidup, memiliki lebih dari satu jenis sepeda sudah hal yang biasa bahkan menjadi sebuah keharusan. Selain itu dengan adanya media sosial informasi tentang kegiatan bersepeda menjadi lebih mudah dan sudah terjalin sebuah wadah atau grup dalam media sosial tersebut.

Bagi seorang pemula biasanya ketika memilih sebuah sepeda pasti dilihat dari harganya, yang penting murah dan bisa dipakai, walau nantinya setelah kegiatan bersepeda cukup lama biasanya akan terjangkit dengan penyakit upgrade sepeda alias ganti sparepart yang lebih bagus untuk medan yang lebih menantang.

Ada beberapa jenis sepeda yang dikategorikan berdasarkan karakteristik medan yang dilalui. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis sepeda berdasarkan peruntukkannya:

Kategori sepeda
  • MTB: sepeda gunung yang multifungsi untuk medan offroad, jalan berbatu, dan lintas alam.
  • Road : sepeda balap yang ringan dengan ban licin untuk jalan raya, tidak untuk offroad dan jalan berbatu.
  • Urban : sepeda untuk pemakaian sehari-hari di dalam lingkungan perkotaan. Terdiri dari Citybike, Speed utility bike, Hybrid bike, Sepeda lipat , dan sepeda tandem
  • BMX / Dirtjump : sepeda yang digunakan untuk atraksi lompatan tinggi atau di bikepark.
  • Youth : sepeda untuk remaja dan anak-anak. Terdapat varian Road bike, MTB dan sepeda khusus anak-anak.
Tipe Sepeda:
  • Gravity : sepeda gunung (MTB) yang didesain untuk olahraga menuruni gunung (downhill) dengan kecepatan tinggi.
  • Trail : sepeda gunung (MTB) yang digunakan untuk menjelajah medan offroad khususnya terjal dan berbatu. Terdapat dua varian yaitu dengan suspensi tengah dan tanpa suspensi tengah.
  • Enduro : sepeda gunung (MTB ) yang didesain untuk menjelajah medan-medan offroad yang cukup ekstrem di pegunungan atau diluar perkotaan.
  • XC Race : sepeda gunung (MTB) yang didesain khusus untuk medan crosscountry dengan frame yang ringan dan mengutamakan kecepatan dalam berkendara. Tersedia dalam dua varian yaitu dengan suspensi tengah dan tanpa suspensi tengah
  • XC Sport : sepeda gunung (MTB) yang didesain mengikuti XC race dengan harga yang lebih terjangkau dan tetap tangguh untk menjelajah medan cross country.
  • Leisure : sepeda gunung (MTB) yang didesain dengan posisi duduk yang lebih tegak demi kenyamanan berkendara. Sepeda ini dapat digunanakan multifungsi baik di offroad maupun perkotaan.
  • Women : sepeda gunung (MTB) yang didesain khusus untuk pengendara wanita dengan berbagai kelebihan untuk memudahkan wanita, seperti jangkauan kemudi yang lebih dekat, desain yang memudahkan naik turun sepeda, serta kontrol kendali yang aman untuk wanita.
  • Race: sepeda balap (road race) yang didesain khusus untuk performance tinggi pada kecepatan saat kompetisi. Kokoh, ringan dan responsif untuk para pecinta kecepatan.
  • Endurance: sepeda balap (road race) yang didesain khusus dengan posisi duduk yang lebih tegak untuk meningkatkan kenyamanan saat melakukan perjalanan yang lebih jauh dalam touring atau sekear melatih endurance.
  • Flatbar : sepeda balap (road race ) yang didesain khusus dengan handlebar yang lurus agar posisi berkendara dapat lebih tegak untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.
  • Hybrid : sepeda khusus yang didesain dengan geometri frame sepeda gunung (MTB) tetapi dengan roda 700C seperti pada sepeda balap (road race). Sepeda ini menawarkan pengalaman baru berkendara di perkotaan dengan kenyamanan dan kecepatan yang sesuai dengan medannya.
  • Speed Utility bike (SUB) : sepeda untuk perkotaan yang gaya dan minim perawatan. Dilengkapi dengan belt sebagai pengganti rantai serta internal gear akan mengurangi kebisingan saat berkendara dan tentunya bebas perawatan.
  • City : sepeda yang paling banyak digunakan di perkotaan atau perumahan. Dengan accessories seperti keranjang, lampu, dan carrier belakang, sepeda citybike tipe Sierra menjadi pilihan terutama untuk komuter jarak dekat dan aktivitas sehari-hari. Terdapat pula seri Zenith yang penuh gaya dengan ban 700C , Belt drive sebagai pengganti rantai.
  • Tandem : sepeda unik yang didesain khusus untuk dua pengendara sekaligus. Sangat cocok untuk bersepeda di taman rekreasi atau di sekitar perumahan bersama pasangan atau keluarga tercinta.
  • Folding : sepeda lipat yang praktis dan inovatif bagi yang bermobiltas tinggi. Dapat dilipat dan disimpan dalam space yang terbatas sehingga pengalaman sepeda anda menjadi tak terbatas tempat manapun.
  • Dirt Jump : sepeda yang didesain khusus untuk melakukan atraksi lompatan tinggi. Dilengkapi dengan frame yang kokoh untuk meredam benturan saat sepeda kembali menyentuh tanah.
  • Freestyle : sepeda BMX yang didesain khusus untuk melakukan atraksi di medan datar di sekitar rumah, jalanan atau bike park. Dilengkapi dengan frame dan fork yang kokoh serta rim double wall 20” untuk menghadapi tantangan apapun.
  • BMX Race: sepeda BMX yang didesain khusus untuk race! Dengan material ALX yang ringan akan membawa anda ke podium dalam setiap lomba.
  • Road (Youth bikes) : sepeda balap (road race) yang didesain khusus untuk junior racer dengan frame ALX yang ringan dan roda 24 serta desain ruang kendali yang pas untuk stabilitas pengendalian dengan kecepatan tinggi.
  • MTB (Youth bikes) : sepeda gunung yang didesain khusus untuk junior rider. Tersedia dalam ukuran 24” dan 20” sesuai tinggi badan anak.
  • Kids (Youth bikes) : sepeda pemula bagi anak-anak umur 5-6 tahun agar mulai mencintai sepeda.
Sumber :
1. Gambar : http://www.sepedapancal.com
2. Tulisan : http://store-id.polygonbikes.com/

Tentang Sepeda

Komunitas

Bike To Work

News

Jalur Sepeda

Info Produk