Go-Ngantor Edisi 30 November 2016

Gowes Ngagembol kali ini saya bersama sepeda Vintage Federal aspal alias asli tapi palsu hehehe.

Setelah dini harinya diguyur hujau Alhamdulillah setelah Subuh cuaca menjadi sejuk, setidaknya persiapan semalam tidak mubajir dimana baju sudah dipacking biar paginya langsung berangkat.

Perjalanan menuju kantor seperti biasa seperti kisah sebelumnya disini dan disini, yang jelas kalau pakai vintage punya sensansi sendiri karena gembolan kanan kiri berasa mau toruing hahaha, tapi memang saya lebih nyaman jika barang bawaan gembol disepeda.

Yang sedikit mau saya ceritakan adalah perjalanan pulangnya, jika berangkat menuju kantor ngos-ngosan nanjak maka pulangnya adalah bonus luar biasa berasa dapat paket internetan 50 giga buat 5 bulan hahaha, memang dari kantor ke Cadasari sedikit nanjak tapi setelah itu hemat kayuhan s karena bawaan beban dibelakang serasa mendorong nambah kecepatan ketika turunan.

Dari cadasari sampai Baros memang bisa dibilang bonus habis, walau dari baros ke palima ada 2 tanjakan walau ga seberapa tapi suka nyesek sendiri alias tanggung amat nanjaknya.

Namun beberapa hal yang musti diwaspadain dari Bike to Home kemaren adalah tingkah laku oknum pengendara motor yang makin hari makin kebangetan kebiasaan memotong jalur atau lawan arus sudah menjadi hal biasa, beberapa kali saya sengaja jalan agak pinggir ternyata mereka ga mau ngalah karena merasa benar dan terpaksa sedikit melebar ketengah jadinya memberi jalan buat para Koruptor jalanan ini.

Yang paling nyesek buat saya ketika sebelum belokan samsat lama serang yang menuju arah rumah dimana ada mobil berhenti ternyata ada oknum yang sengaja lawan arus terus maksa masuk lewatin mobil yang berhenti otomatis saya harus melabar ke tengah jalan dan dengan sedikit kesal saya pelototin ternyata oknum satu ini malah melototin juga, kesel... akhirnya keluar kata binatang dari mulut saya ini.

Sepertinya kebiasaan melawan arus sudah jadi hal yang benar buat para koruptor jalanan ini, salah tapi merasa bener sudah gitu rata-rata tidak memakai helm sebagai pengaman, entah karena faktor tidak ada polisi atau memang sudah jadi watak oknum ini tapi saya berharap pihak terkait bisa dengan segera menertibkan prilaku koruptor jalanan ini.

Jalan umum memang benar milik umum tapi tetap mengikuti aturannya.

Salam.


EmoticonEmoticon